Anak sejak lahir mengalami gangguan fungsi gerak?
Jangan anggap remeh, sebab bisa jadi anak mengalami Cerebral Palsy, yakni
gangguan yang mempengaruhi gerak, keseimbangan, dan postur tubuh. Cerebral
Palsy disebabkan oleh cedera otak atau kurangnya asupan oksigen ke otak saat
proses kelahiran sehingga mengakibatkan perkembangan abnormal pada kendali otot
dan gerakan.
foto : Google |
Anak bisa saja mengalami masalah pada otaknya
saat dalam kandungan, proses persalinan, maupun setelah persalinan. Itu
sebabnya dokter selalu menyarankan kepada ibu hamil agar memeriksakan kesehatan
bayi sejak dalam kandungan. Pemeriksaan ini untuk mencegah hal-hal yang tak
diinginkan.
Salah satu kasus yang banyak terjadi pada anak
yakni Cerebral Palsy. Selain kasusnya banyak, orangtua juga banyak yang
terlambat melakukan penanganan terhadap anaknya.
“Cerebral palsy itu ada gangguan kelumpuhan di
sel otak,” ujar Fisioterapis Anak, Agustinus Hendro Ellyantoro kepada For Her.
Wakil Ketua Ikatan Fisioterapis Indonesia (IFI)
Kalbar ini menjelaskan cerebral palsy pada prinsipnya sama dengan stroke.
Perbedaannya, kerusakan terjadi pada masa tumbuh kembang sehingga penderita
cerebral palsy adalah anak-anak.
“Cerebral palsy berkaitan dengan gangguan
geraknya, gangguan motoriknya, gangguan neurologi lainnya, termasuk fungsi
belajar, komunikasi, serta kemampuan menelan dan lainnya,” jelasnya.
Anak dengan cerebral palsy ini biasanya
menunjukkan tanda tidak mampu untuk mengontrol gerakan tubuhnya dengan baik.
Misalnya, tidak bisa berdiri dengan tegak dan tidak bisa mengangkat kepala. Ia
mengalami kelambatan dalam pertumbuhan.
“Masih terus merangkak d iusia yang seharusnya
sudah bisa berdiri tegak bahkan berjalan,” ungkapnya.
Ada tiga penyebab seseorang mengalami cerebral
palsy, diantaranya selama dalam kandungan, ketika proses persalinan, atau
setelah proses persalinan. Pada masa dalam kandungan ini bisa disebabkan virus,
keracunan obat-obatan, narkoba, ataupun ada upaya aborsi yang gagal dilakukan.
Cerebral palsy yang terjadi saat proses kelahiran
berkaitan dengan tindakan atau prosedur saat melahirkan yang menyebabkan anak
trauma, ataupun terlalu lama proses persalinan sehingga kekurangan oksigen di
otak.
“Setelah lahir bisa gangguan infeksi, atau demam
yang bisa menyebabkan anak kejang, ataupun sempat mengalami kehilangan oksigen.
Termasuk juga lahir prematur dengan berat badan rendah, ataupun usia kandungan
yang belum sampai tujuh bulan,” ungkapnya.
Hendro mengatakan ada beberapa tipe gangguan.
Diantaranya spastik atau tipe kaku-kaku, yakni gerakan anak cerebral palsy tipe
ini kaku karena otot-ototnya terlalu ketat sehingga kesulitan saat menggerakkan
tubuh dari satu posisi ke posisi lain. Ada pula tipe Atetoid. Penderita yang
tidak bisa mengontrol gerak ototnya.
Biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang tidak biasa. Terdapat
pula cerebral palsy kombinasi yang merupakan campuran spastic dan athetoid.
Tipe lainnya adalah hipotonis yang terjadi pada anak-anak dengan otot-otot yang
sangat lemah sehingga seluruh tubuh selalu terkulai. Biasanya berkembang
menjadi spastic atau athetoid. Lumpuh
otak juga bisa berkombinasi dengan gangguan
penyakit lainnya, seperti epilepsi mental, belajar, penglihatan,
pendengaran, maupun bicara. **
----
Pola Asuh Pengaruhi Kesuksesan Terapi
Cerebral palsy bisa diobati. Fisioterapis
Agustinus Hendro Ellyantoro menuturkan
orang tua harus satu persepsi terlebih dahulu dalam proses pengobatan.
Kenapa? Sebab secara medis, anak tersebut mungkin saja sembuh dalam pemeriksaan
dokter, tetapi menurut fisioterapi belum. Ini dikarenakan fungsi gerak anak
belum berfungsi dengan baik.
“Tidak jarang
setelah dirawat di rumah sakit, anak sudah boleh pulang tetapi fungsi
geraknya belum baik. Pada usia enam bulan dia belum bisa angkat kepala. Inilah
kenapa sembuh menurut dokter dan fisioterapi berbeda,” jelas Fisioterapis Anak
di RSUD Soedarso ini.
Proses penyembuhan juga berbeda. Menurut
pandangan fisioterapi, lanjut Hendro cerebral palsy bisa dikatakan sembuh, jika
kemampuan motorik anak sesuai dengan usianya. “Proses terapi pada prinsipnya
lebih awal lebih baik. Semakin usianya awal, lebih bagus daripada setelah enam
bulan, ataupun setahun. Cara terapi yang benar juga menentukan tingkat
kesembuhan,” papar dia.
Kerjasama dengan orang tua juga penting. Artinya
ketika anak sudah mendapatkan terapi, maka harus didukung di rumah. Cara mengasuh,
menggendong, dan cara orang tua memperlakukan anak di rumah juga mempengaruhi
kesuksesan dalam proses terapi untuk mendapatkan kesembuhan yang maksimal.
“Artinya kalau kita sudah lakukan proses terapi
dengan benar, tetapi di rumah penangannnya salah, maka dia akan balik lagi,”
terangnya.
Sebagai contoh, anak itu tipe spastik, posisi
badan selalu menunduk kepalanya, sikunya mendempet ke tubuh, dirumah digendong
dengan pola yang sama. Ini tidak akan membantu penyembuhan. “Idealnya saat
digendong, badan anak di tegakkan, tangan di renggangkan. Jangan posisi anak
membungkuk,” ulas dia.
---
Ciri dan Terapi
Gangguan Tumbuh Kembang
Pasien dengan cerebral palsy ini, tidak pernah
punya pengalaman kelumpuhan sebelumnya. Beda dengan struk yang punya pengalaman
sebelumnya. Pada pasien struk, sebelumnya mereka masih bisa berjalan dan
memiliki fungsi gerak yang bagus, tetapi ketika ada gangguan menjadi lumpuh.
Ciri-ciri Fisik
Anak yang dinyatakan cerebral palsy memiliki ada
gerakan tertentu yang khas. Ada pola gerak yang lain dari normal, bisa
berguling tapi polanya ke belakang. Seharusnya sudah bisa tegak kepala, tetapi ternyata
tidak bisa. Ciri-ciri ini berkaitan dengan tipe gangguan. Semakin luas
kerusakan otak, semakin berat. Bahkan penderita bisa mengalami air liur menetes
terus, dan tak bisa diajak komunikasi.
Segera Periksakan
Ketika anak sudah menunjukkan gejala sejak awal,
segera lakukan pemeriksaan ke dokter dan fisioterapis untuk mendapatkan
penanganan. Pada anak lahir prematur harus dikontrol secara berkala. Jangan
sampai mengalami keterlambatan berlebihan sehingga mengalami cerebral palsy.
Berdasarkan Kemampuan Anak
Saat proses terapi tidak berdasarkan usia anak,
melainkan kemampuan anak dalam menggerakkan tubuhnya. Misalnya pada penderita
cerebral palsy yang sudah mampu menegakkan kepala, tetapi belum bisa duduk.
Akan dilakukan terapi duduk sesuai kemampuan anak.
Juni, 24- 2016
0 komentar:
Posting Komentar