Pernah mendengar Bubur Catok atau bubur
otak unta??
Saya penasaran ketika Suryandi teman
saya mengabarkan bahwa menu berbukanya
hari itu adalah bubur catok. Saya tidak tahu bubur tersebut seperti apa, yang
saya pikir ada kuahnya, dan manis. Sebelumnya memang tidak pernah mendengar
nama makanan tesebut.
Teman saya ini adalah orang Melayu
Sambas yang berasal dari daerah Salatiga. Dikampungnya, makanan ini sering
muncul pada bulan ramadhan sebagai ta’jil untuk berbuka puasa. Selain bubur
catok ada juga makanan lain yang ia
sebutkan seperti bubur otak unta, nasi manis, dan nasi bakar.
“Bubur catok itu jenis makanan yang
terbuat dari tepung beras, yang biasa dikasi air santan manis atau air gula
merah untuk bubur otak unta” Jelas Erpina, teman saya yang juga orang Melayu
Sambas.
Saya yakin, mendengar nama makanan
tersebut tidak semua orang tahu bentuk makanan itu.Tapi bisa jadi kita sering
memakannya,sebab makanan tersebut hampir mirip dengan makanan yang sering kita
jumpai. Bubur catok itu seperti bubur sum-sum. Nasi manis itu terbuat dari
pulut atau ketan yang diberi gula merah seperti kue wajek, sedangkan nasi bakar
adalah penganan yang terbuat dari ketan atau pulut yang direbus lalu dibakar
ada juga yang menyebutnya dengan pulut panggang.Setiap daerah punya nama
tersendiri untuk makanannya, dan
pastinya memiliki ciri khas tersendiri.
Untuk makanan tradisional ini memang
sudah jarang kita temui di hari-hari biasa. Memang nuansa ramadhan inilah
sebagai pengobat rasa rindu kita terhadap makanan-makanan tradisional. Tak
heran kaum ibu rela berlelah seharian untuk membuat makanan berbuka puasa. Kita
juga bisa juga membelinya di kantin-kantin ramadhan yang juga banyak
menyediakan ta’jil tradisional, seperti doko-doko, bingka, es cendol serta
aneka jenis makanan lainnya.
Untuk mendapatkannya kita tinggal merogoh
kantong dan siap menikmati makanan yang menggugah selera. Nah, bagaimana dengan
menu berbuka puasa Anda hari ini?
0 komentar:
Posting Komentar