Pernah melihat seseorang dengan bercak-bercak
putih di kulitnya? Bercak tersebut semakin hari semakin banyak, tetapi hanya
pada bagian tertentu di tubuh saja? Boleh jadi dia terkena vitiligo yang
membuat sebagian tubuhnya menjadi memutih, akibat kehilangan sel pigmen di
bagian tersebut.
Vitiligo bukanlah penyakit menular. Jadi, tak
perlu menjauhi orang yang terkena vitiligo. Awalnya hanya bercak kecil, lama-lama menjadi
lebar. Tadinya coklat menjadi putih, tadinya hitam menjadi putih. Vitiligo
tidak menimbulkan rasa sakit bagi penderita. Hanya memang, penyakit ini
mengurangi estetika sebab menimbulkan bercak putih pada bagian tubuh sehingga
membuat warna kulit menjadi berbeda.
Vitiligo merupakan satu kelainan kulit yang
disebabkan karena proses autoimmune disease. Demikian yang disampaikan oleh dr.
Yuliana Teguh Sp. KK kepada For Her. “Jadi ada reaksi imun yang berlebihan dari
diri orang itu sendiri,” tambah dokter yang ditemui di Klinik Yu Tee, Jalan
Abdurahman Sale, Komp. Taman Permata Indah Blok A No. 6-7 Pontianak ini.
Ada beberapa tipe dari vitiligo. Tipe pertama
akral, yakni vitiligo hanya terjadi di bagian ujung jari saja. Jika terkena di
jari-jari tangan, lanjut dia akan lebih sulit diterapi. Sebab pada jari tangan
hampir tidak ada folikel rambut.“Kalau terapinya secara topikal ini khan akan
lebih baik jika banyak folikel rambut, sebab daya serap obat yang dioleskan
untuk merangsang kembalinya sel-sel pigmen di tubuh,” jelas dia.
Vitiligo juga bisa terjadi di sebagian tubuh,
ini dikenal dengan istilah parsial. Bercak putih hanya di bagian tertentu tubuh
saja. Tetapi ada pula yang universal, yakni hampir seluruh tubuhnya menimbulkan
bercak putih tetapi tidak teratur. “Tentu saja yang universal ini berawal dari
yang parsial dulu. Apalagi jika tidak segera ditangani,” ucapnya mengingatkan.
Yuli pun menjelaskan di kulit ada namanya sel
pigmen yang berfungsi untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada seseorang.
“Ada orang tertentu yang sistem imunnya terlalu berlebihan sehingga menyebabkan
terlalu bereaksi, maka dianggap musuh.Oleh badan dimakan karena dianggap benda
asing,” katanya.
Segala Lapisan Usia
Dari anak-anak hingga orang dewasa bisa
mengalami vitiligo. Meskipun umumnya didominasi orang dewasa, karena menganggap
penyakit ini biasa. “Padahal jika sejak awal diterapi, akan semakin cepat
meminimalisirnya. Meskipun untuk kelainan ini membutuhkan cukup lama,” ungkap
dia. Reaksi kulit yang berubah menjadi bercak putih ini tidak terjadi secara
universal, artinya tidak semua orang mengalaminya. “Hanya orang tertentu saja
yang memiliki kondisi imunnya yang over reaksi. Tetapi sampai sekarang penyebab
kenapa reaksi imun itu terlalu berlebihan pada tubuh seseorang belum
diketahui,” paparnya.
Terapinya dapat dilakukan dengan pemakaian
obat, selain itu juga perlu memperhatikan faktor stress. “Orang stress
imunitasnya menjadi drop. Mereka yang tidak stress saja bisa berlebihan apalagi
stress,” ulasnya.
Keuletan dan ketekunan dalam terapi sangat
diperlukan untuk mencapai hasil maksimal. Sebab kata dia, setiap proses tubuh
manusia membutuhkan waktu tiga bulan atau seratus hari. “Untuk terapi vitiligo
tidak bisa cepat. Semua proses di badan kita itu butuh waktu tiga bulan atau
proses seratus hari. Termasuk sel darah merah yang akan mati, kembali menjadi
sel muda dan mati lagi dalam proses tiga bulan. Seperti itu pula proses
perputaran pigmen,” terangnya.
Proses penyebaran bercak putih pada vitiligo
ini bervariatif dari masing-masingorang. Dia mencontohkan kasus yang terjadi
pada artis legenda Michael Jackson. Kulit asli dari artis top dunia ini
sebenarnya berwarna gelap. Tetapi vitiligo yang dideritanya lambat laun membuat
75 persen tubuhnya kehilangan pigmen. “Oleh dokternya 25 persen lagi sengaja
diputihkan, tidak ada lagi pigmen yang memproteksi badan,” ucapnya.
Jika tubuh sudah tak lagi memiliki pigmen
untuk memproteksi badan, maka tubuhnya akan berontak ketika terpapar sinar
matahari. “Sel pigmen itu khan memiliki melanin sebagai tabir surya alamiah.
Jadi kita bisa hitam itu sebenarnya bersyukur. Kalau sekarang berpikir ingin
jadi putih, itu salah besar. Karena sebenarnya justru lebih baik hitam,” kata
dia.
Yuli menjelaskan, saat ini paparan matahari
yang menyerang kulit itu tidak hanya ultraviolet B, tetapi ada yang namanya
ultraviolet A yang gelombangnya lebih panjang dari ultraviolet B. “ Kalau
ultraviolet B itu masih bisa diproteksi ketika kita dalam mobil, tetapi ultraviolet A
akan bisa masuk melalui kaca mobil,” ujar dia.
Dia menyarankan, ketika ada timbul bercak
putih, segeralah berobat. Apalagi jika bercak tersebut semakin membesar.
“Luangkan waktu sedikit untuk memeriksakan tubuh sendiri, baik itu saat
berpakaian untuk memastikan ada atau tidak bercak putih di tubuh,” tandasnya.
**
--------------
Faktor Penyebab
Genetik
Ada 1 sampai 14 persen vitiligo disebabkan
oleh faktor genetik. “Beberapa pasien saya di Pontianak ini ada yang secara
genetik mengalami vitiligo. Dari mulai nenek, anaknya, hingga cucunya,
saudara-saudaranya vitiligo. Kalau seperti ini kadang-kadang sulit diterapi
secara cepat karena mereka menganggap itu sudah keturunan. Genetik lebih sulit
melakukan terapi karena sifatnya progresif. Apalagi jika datang berobatnya
sudah telat,” ujar dr. Yuliana Teguh.
Kontak Bahan Kimia
Ada beberapa kondisi yang bisa menimbulkan
vitiligo, salah satunya disebabkan karena kontak dengan bahan-bahan kimia.
“Dulu zamannya kayu hebat di Kalbar, pabrik kayu banyak yang menggunakan bahan
kimia sehingga banyak yang terkena vitiligo akibat bahan tersebut, terutama di
jari-jari tangan. Termasuk yang punya tambak udang, ikan ada yang kena,” jelas
dia.
Demam Tinggi
Demam tinggi juga bisa menyebabkan vitiligo
pada seseorang. Pada saat demam, sel darah putih menjadi tinggi, sementara
imunitasnya juga berlebihan. Akhirnya sel darah putih itu memakan sel pigmen
karena dianggap benda asing.
Idiopatik
Ada pula yang tidak diketahui penyebabnya. Ini
dikenal dengan istiliah Idiopatik. “Seperti kenapa imunitasnya menjadi tinggi,
sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya. Ibarat sulitnya menjawab kenapa
orang terlahir pesek, tetapi ada pula yang mancung hidungnya,” ungkap Yulia. (mrd)
0 komentar:
Posting Komentar