Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan untuk mengikuti seminar bahasa dn sastra di Balai Bahasa yang terletak di Jalan Ahmad Yani. Tema yang diangkat hari itu adalah Keberagaman Sastra dan Budaya Kalimantan Barat. Saya pergi ke sana dengan Ketua Club Menulis STAIN Pontianak, Farninda Aditya. Tiba disana kami disambut hangat. Sebab , Farninda memang sudah mengenal beberapa orang yang hadir di acara tersebut. Dan, hampir sebagian besar yang hadir saat itu adalah orang-orang dari Balai Bahasa.
Acarapun dimulai. Acara tersebut dibuka oleh wakil dari
Kepala Balai Bahasa. Beliau mengapresiasi semangat para karyawan Balai Bahasa untuk mencetuskan kegiatan seminar yang
nantinya akan berlanjut setiap bulannya ini.
Setelah membuka acara, kini memasuki sesi pembentangan
makalah. Dalam pertemuan perdana ini,
diisi oleh 3 orang pembentang makalah yang semuanya dari Balai Bahasa.
Diantaranya Bapak Musfeptial, S.S., M. Hum yang mengangkat tema Kritik Sosial
pada Kumpulan Puisi Sarang Enggang , Bu
Irmayani , M.A dengan tema Nama Diri
Etnik Tionghoa di Kota Pontianak yang merupakan bagian kecil dari hasil
penelitian untuk tugas akhirnya. Kemudian pembentang terakhir adalah salah seorang yang tak asing lagi dimata
saya, sebab tulisannya sering muncul di Harian Borneo Tribune. Beliau adalah
Pak Khairul Fuad yang memang terkenal dengan tulisannya yang “ Merangsang”. Pada
kesempatan ini Pak Fuad membahas mengenai Eksoterik dan Esoteris dalam Perkembangan
Sastra Islam di Kalimantan Barat.
Saat diskusi juga berlangsung cukup baik. Beberapa pertanyaan
muncul untuk setiap pembentang makalah. Dan, dari ketika makalah yang di
sampaikan , tampaknya diskusi tentang Nama Diri Orang Tionghoa cukup menarik
perhatian.
Di akhir kegiatan ini,
Pak Mus memimpin diskusi untuk menindaklanjuti kegiatan ini, agar
kedepannya kegiatan ini bisa menjadi kegiatan rutinitas dan dapat pula
merangkul lembaga lain untuk berpartisipasi dalam seminar . Sehingga nantinya, tema yang dibentangkanpun
bisa beragam dari berbagai disiplin ilmu . Tidak hanya seminar bahasa dan
sastra . Tentunya dengan para pembentang makalah dari berbagai lembaga pula. Apalagi saat itu hadir juga beberapa
perwakilan dari lembaga lain.
Banyak pembelajarn positif yang diaraih dari kegiatan ini.
Bahwa ilmu itu sangat berharga, ilmu itu sangat penting bagi setiap orang.
Berharap semoga kegiatan ini bisa berjalan sesuai dengan keinginan dan akan
menjadi kegiatan rutinitas yang mengupas beragam ilmu pengetahuan.
0 komentar:
Posting Komentar