Dulu waktu saya kecil hingga
tidak besar-besar saya suka menonton acara disalah satu televisi swasta yaitu keluarga
cemara, dan belum lama ini juga muncul keluarga minus. Eh saya jadi teringat dengan
sebuah keluarga. Keluarga itu adalah keluarga menulis. Mengingat Keluarga menulis, aku jadi
terngiang dengan satu puisi yang tercipta di keluarga menulis.:
Otakku cenat cenut,
gara-gara Wak Sauk Polling In Love,
yang membuatnya berada dibawah normal.
Izinkan aku menjadi syurgamu dengan sebelah tangan
untuk menggapai cinta kasih ibu.
Aku ingin ngintip,
tapi Tuhan baru melihatku.
ku teringat saat kita menelusuri pernak-pernik kapuas,
sambil makan gulali disamping
klenteng merah jambu.
Tapi semuanya terhalang oleh pantang larang,
hanya karena aku anak kampung.
Keluarga menulis bertempat tinggal Jalan
Karya, Kota Sejarah, Provinsi Kehidupan. Bila kita hendak kesana mesti melewati
hutan kata-kata, menelusuri sungai tinta. Dan harus bermalam di kepulauan
kertas.Disitu kita bisa menikmati hamparan buku-buku dengan suara ombak yang
berimajinasi,ditemani bintang-bintang khayalan, kita juga bisa bermain pasir
inspirasi. Esoknya kita bisa melanjutkan perjalanan menggunakan perahu pena,
sambil menikmati indahnya burung jemari yang menari-nari.
Nah setibanya di depan rumah
keluarga menulis, kita akan mendapati pagar-pagar cerita yang terbilang unik. Satu
keluarga ini sangat senang menulis. Meskipun kemampuan masing-masing orang
berbeda, ada yang diatas rata-rata, sedang dan ada pula yag dalam tahap
belajar. Tapi hal ini tak membuat
munculnya kecemburuan social diantara mereka.
O ya saya ingin memperkenalkan
keluarga menulis.
Keluarga menulis itu mandiri, ia hanya memiliki satu orang yang
dainggap orang tua, abang, teman, dan guru. Beliau itu dijuluki Mr Iyus karena
sosoknya yang misterius. Jadi nama panjangnya Mr. Iyus Yang Misterius. Nama Mr.
Iyus juga mempunyai rahasia, bahwa setiap penggalan namanya punya makna khusus.
Kemudian ada Si Hitam Manis, ini karena kulitnya yang hitam manis. Si Tukang Celetok, karena sifatnya yang suka
asal nyeletok omongan. Si Doyan Senyum,
karena memang tiap menit pasti senyum, SI Makelar Dagang, suka nawarkan barang-barang
second untuk dijual, Si Pendekar surat Cinta, karena pernah menang dalam lomba
surat Cinta, Si Nona Bule, kerena pernah ke Amerika. Si Nona Award, karena
pernah dapat Student Award. dan masih banyak
lagi anggota lainnya.
Mr. Iyus ini juga sosok pria
yang sabar dalam menghadapi anggota keluarga lainnya. Maklum, kelaurga menulis
ini cukup dibilang kocak. Setiap ngumpul pasti suara tawa menggema sampai ke seluruh
pelosok negeri. Apalagi kalau soal nyakat menyakat,,uh jagonya!! He. Mr. Iyus
juga mesti hati-hati dalam berucap, salah-salah bisa jadi tulisan, karena
kata-kata Mr. Iyus ini sering dijadikan bahan tulisan. Bahkan kata-kata gurauan
sekalipun.Ada satu tradisi yang baru-baru ini muncul dalam keluarga menulis,
hal ini karena sindiran gurauan Mr. Iyus. Jika ada yang mengatakan pernah pergi
ke luar negeri kayak Si Nona Bule maka Mr. Iyus selalu bilang
“Nggak percaya, kok ndak ada
tulisannya”,
Nah gara-gara ini membuat ulah
Si Hitam Manis dan Si Tukang Celetok kumat, jadi kalau ada yang bilang dia lagi
sakit, dia lagi stress atau apalah, mereka berdua saling sahut “Nggak percaya,
kok nggak ada tulisanya”, hhhhhhhhhhhhhh
Keluarga Menulis ini cukup
dibilang kompak, meskipun baru cukup. Jadi waktu itu Mr. Iyus lagi Ulang Tahun. Awalnya Si Doyan
Senyum bilang ke Si Tukang Celetok sama
Si Hitam Manis
“Yok kite buat tulisan tentang
Mr. Iyus?” katanya sambil tersenyum. Meskipun ia rada susah mneyebut nama Mr.
Iyus Yang Misterius dengan baik.
“Itu sih udah rencane lama, tapi
belom terealisasikan!” kate Si Hitam Manis.
”Kalau aku sih, tulisan itu udah ade dalam buku Wak Sauk!” Si tukang celetok menimpali.
”Kalau aku sih, tulisan itu udah ade dalam buku Wak Sauk!” Si tukang celetok menimpali.
“Tapi macam mane nulisnye, masak
mau wawancara kayak ritual kite mau nulis tentang Bapak Ilmu Gaib?”, timpal si
Hitam manis yang menyimpan aura bimbang, untung bukan Aura Kasih.
“Udah , kite tulis dari sudut
pandang kite jak” kate Si Tukang Celetok.
Usut punya usut,ajak punya ajak,
ternyate saudara-saudar lain memang sama-sama punya niat untuk menulis tentang
Mr. Iyus. Waktu berjalan selama delapan belas hari. Hampir saja mau lapor
polisi karena mereka nggak tahu waktu berjalan kemana, kenapa belum pulang-pulang.
Paham tak maksudnya? Jika tidak jangan dipikirin he
Si pendekar surat Cinta menjadi editornya,kasian juga tu
orang mesti lembur untuk ngedit tulisan. Si Hitam Manis jadi seksi ngumpulkan
naskah, yang juga mesti lembur wat revisi. Si tukang celetok Cuma ngompori ih keren, ih bagus, padahal kerjanya tak ade.
Ha.
****
Besoknya adalah hari selasa
yaitu hari ultahnya Mr. Iyus. Namun
sayang, Mr. Iyus cukup lihai menandingi taktik mereka, sehingga strategi
surprise sedikit macet . Mr. Iyus tidak muncul saat hari jadinya, entah
melang-lang buana ke negeri mana , tak ada satupun yang tahu. Si hitam Manis,
Si Tukang Celetok, Si Doyan Senyum, dan Si Makelar Dagang duduk-duduk di ruang
istimewa keluarga Menulis. Saat itu buku
yang direncanalan sudah jadi. Tapi mesti di revisi lagi, karena ada beberapa
naskah yang baru tiba.
Sambil mengedit tulisan, SI
Hitam Manis selalu mewanti-wanti, takut-takut kalau Mr. Iyus muncul secara
tiba-tiba. Saat Si Makelar Dagang tengah membaca buku tentang Mr. Iyus, Si
Tukang Celetok selalu mengawasi .Tapi entah kenapa, mereka selalu merasa kalau
ada langkah kaki Mr. Iyus, bekali-kali mereka menoleh, ternyata suara itu cuma
perasaan mereka terbawa arus ingin membuat kejutan.
“Kalau Mr. Iyus datang ,kau
buang buku itu dari jendele”, kate Si HItam Manis kepada si makelar dagang.
“Udah itu,si Doyan Senyum turun
kebawa, ambe e,biar tak ketahuan” kate si tukang celetok menimpali. Mereka
tertawa terbahak-bahak, hingga akhirnya minum OBH Kombi Plus he.
Suara hening, mereka saling
pandang, menatap satu sama lain. Semakin lama suara itu semakin mencurigakan,
langkah kakinya menaiki anak tangga menuju ruang istimewa keluarga menulis
membuat mereka bimbang, jangan-jangan itu langkah kaki Mr. Iyus. Dan, ternyata
itu adalah langkah kaki Si Pendekar Surat Cinta. Uft…mereka lega.
Haripun semakin sore. Tinggallah
si Hitam Manis di ruang istimewa keluarga Menulis untuk menyelesaikan buku
revisi.
****
Hari Rabu, keluarga menulis akan
mengedakan ritual pembuatan buku,
sehingga memutuskan untuk mengadakan pertemuan. Nah disinilah rencana akan
mengadakan surprise untuk Mr. Iyus. Sebelum pulang si tukang celetok berpesan ,
kalau memang anggota keluarga yang lainnya diperlukan bantuan, si tukang
celetok menjadi seksi pengiriman pesan kepada anggota keluarga lainnya, sementara
Si Hitam Manis mencari ide untuk jeutan besok.
“Besok jam 08 ajak budak”, SMS
SI Hitam Manis.
“Ape hal, surprise buat Mr. Iyus
ke?”
“ Mr.Balak” lanjut SMS dari SI
HITam Manis.
Karena dapat SMS yang sulit
dicerna akhirnya SI Tukang Celetok menulis SMS yang isinya.
“Saudara-saudaraku, besok kumpul
di ruang Istimewa keluarga Menulis, kemungkinan Mr.Balak ngajak buat rencana
kejutan untuk Mr. Iyus x”
Hari berganti pagi.
SMS SI Hitam manis muncul
“Bilang budak tak usah, ujan”,
Lagi-lagi, Si Ttukang Celetok
memberi kabar ke saudara-saudara lainnya.
Inilah yang membuat sosok Mr.
Iyus itu semakin misterius. Macam-macam kendala, dari memajukan acara ritual
keluarga menulis yang seharunya tepat pashari ultahanya, hari hujan, dan banyak
lagi.
Waktu yang ditunggu tiba. Saat
pemberian buku itu , Mr. Iyus tidak menampakan tangisannya, tapi menurut SI
Hitam Manis, Mr. Iyus punya jurus untuk tidak kelihatan sedih, atau terharu,
tapi Si Hitam Manis mengerti betul makna raut wajah dan nada suara Mr. Iyus
saat mnerima buku itu. Uniknya kata Si Hitam Manis, malah yang nampak terharu
adalah Mr.Balak temannya Mr. Iyus yang doyan ngucapkan kata Balak. Selain Mr.Balak,
Mr. Iyus juga punya teman Mr. Galau .com karena tulisannya tentang galau
menjadi best seller.he..
Sayangnya Si Tukang Celetok
tidak bisa melihat momen itu, padahal kalau dia ada saat itu, dia ingin melihat
Mr. Iyus itu kalau terharu kayak apa. Tapi malang nian nasib Si Tukang Celetok, lebih
dari satu jam menunggu oplet tak kunjung datang.
Sesampainjya di ruang Istimewa,
Si tukang Celetok mendapati Mr. Iyus bersama keluarga lainnya berkumpul.
Dilihatnya ada satu buah buku yang Covernya berbeda dari yang ia lihat semalam.
“Eh ada buku baru”, katanya
sambil mikir kok covernya berubah
“Itu bukan buku kite, “ kata SI
HItam Manis menjelaskan.
Hari itu Mr. Iyus yang Misterius
dapat dua kado buku dan usianya genap berusia 20 tahun lebihnya 20 tahun, jadi
berapa hayo?? Tung-itung-itung. Usia yang cukup panjang untuk mengukir sejarah
pengalaman hidup. Sehingga pengalaman itu Mr. Iyus ajarkan kepada keluarga
menulis. Makin Tuelah niy,,hhhhhhhhhhhhh!!!
Bersambung>>>>> (
entah kapan bias disambung lagi hee)
0 komentar:
Posting Komentar