Biasakan Anak Makan Ikan

Anak Anda tidak suka makan ikan? Tentu ini PR bagi orang tua, bagaimana anak bisa terbiasa makan ikan. Apalagi jika anak Anda termasuk yang suka pilah-pilih makanan. Jika sudah terbiasa, anak pun bisa menikmati ikan sembari menyerap kandungan gizi yang ada didalamnya.

Persoalan anak pilah-pilih makanan kerap dialami para orang tua, dari yang tidak mau makan nasi, tidak suka sayur hingga yang tidak suka ikan. Itulah sebabnya orang tua sudah memperkenalkan ikan sejak dini, ketika anak sudah bisa mengonsumsinya. Demikian yang disampaikan oleh Shelly Festilia Agusanty S.GZ, MPH. “Agar anak mau makan ikan, tentu saja anak sudah harus terbiasa dari kecil. Kalau tidak, anak akan merasa aneh dengan rasa dan aroma ikan,” papar Ketua Prodi D III Gizi, di Poltekkes Kemenkes Pontianak ini.
Jika sejak kecil anak sudah terbiasa makan ikan, anak masih belum bisa memilih ataupun protes dengan menu ikan. Sama seperti ketika anak tidak mau makan sayur. Padahal jika sejak awal sudah dibiasakan, anak tentu tidak akan protes. “Sebenarnya dalam ikan mengandung protein yang mudah dicerna oleh anak. Pada usia anak khan pencernaannya masih belum sempurna,” kata dia.
Tentu saja, ketika memberikan anak makan ikan, orang tua juga harus memperhatikan respon anak. Jika ternyata ikan yang dikonsumi anak menimbulkan alergi, sebaiknya tidak diberikan demi kesehatan anak. “Memperkenalkan menu dari ikan sebenarnya sama saja ketika orang tua memperkenalkan telur, sayur, dan daging kepada anak,” katanya. Agar si kecil mau makan ikan, pengolahannya juga penting untuk diperhatikan. Kadang kala anak tidak cocok dengan olahan ikan yang menjadi menu andalan keluarga, apalagi jika rasa dan aromanya terlalu kuat. “Misalnya terlalu pedas tentu tidak cocok pada anak. Bumbunya terlalu strong juga membuat anak tidak suka. Sesuaikan dengan kemampuan anak menerima makanan, ” katanya.
Namanya anak tentu ingin yang menarik. Demikian pula ketika melihat olahan ikan yang diberikan membuatnya tidak tertarik. “Kalau melihatnya saja anak sudah tertarik, pasti dia mau mengonsumsinya,” ucap dia. Karenanya Shelly menyarankan, usahakan menu olahan ikan tidak monoton. Tak hanya digoreng saja, atau di masak begitu saja. “Ini membutuhkan kemampuan dari ibunya untuk memasak ikan. Bisa dengan cara dibuat nugget, bakso, burger ikan yang menarik perhatian anak dan membuatnya mau mengonsumsi makanan tersebut. Kalau hanya digoreng saja, tentu membuat anak menjadi jenuh,” ujarnya.
Memberikan ikan pada anak, juga bisa disesuaikan dengan usia. “Angka kecukupan gizi pada anak-anak ini berbeda-beda. Tentu menyesuaikan apakah dia itu balita, usia sekolah atau sudah remaja,” paparnya. Sebaiknya tidak terlalu sering memberikan anak dengan menu ikan yang diolah dengan cara digoreng. Kandungan minyak pada ikan ini yang justru kurang baik bagi kesehatan anak. Apalagi jika orang tua tidak memperhatikan kualitas minyak yang digunakan.
Pada sisik ikan, lanjut Shelly, sebenarnya memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Kalsium bermanfaat untuk pembentukan gigi dan tulang. Sayangnya, hampir semua orang tidak suka mengonsumsi ikan bersama sisiknya. “Khan sisiknya ini tidak enak jika dikonsumsi, ini yang membuat orang memilih untuk mengikisnya, apalagi dari tampilan juga bisa membuat tidak selera untuk menikmatinya,”

Kaya Kandungan Gizi

KANDUNGAN gizi pada ikan cukup tinggi. Ini sebabnya cukup makan ikan saja tanpa ada daging atau telur sebenarnya sudah cukup. “Walaupun tinggi gizinya, tetap saja harus disandingkan dengan sayuran, tempe dan mengarah pada menu makan seimbang,” ucap Ahli Gizi, Shelly Festilia Agusanty.
Untuk ikan perseratus gram, rata-rata mengandung 100 kkal, 20 gram protein, dan lemak sekitar 5 gram. “Kandungan perseratus gram ikan ini sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan anak,” papar dia. Jika secara monoton orang tua hanya memberikan ikan saja, tentu anak juga menjadi bosan. Variasi menu tetap dibutuhkan. Termasuk juga variasi ikan yang diolah. “Sebenarnya ada banyak ikan yang bisa diolah. Tak harus ikan salmon saja yang sering diberikan orang tua pada anaknya. Memang salmon memiliki kandungan omega 3 yang tinggi. Tetapi bisa pula dengan ikan lainnya,” ucapnya.
Kenapa ikan salmon dipercaya baik untuk dikonsumi? Sebab kata Shelly, ikan yang berasal dari laut dalam ini memiliki kandungan omega tiga yang tinggi. “Ikan yang berada di laut dalam memiliki lemak yang tinggi agar dia bisa bertahan dari cuaca yang lebih dingin,” ulas dia.
Omega 3 pada ikan baik untuk pertumbuhan sel di otak, sementara kandungan proteinnya juga melebihi kacang-kacangan, setara dengan daging dan sedikit di bawah dari protein telur. “Asam amino pada ikan juga baik untuk pertumbuhan anak. Selain itu ikan juga mengandung vitamin A, D, B6, B 13, dan juga mineral seperti zat besi, yodium, zink, yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh,” jelasnya yang mengatakan pada ikan juga mengandung  flour untuk pertumbuhan gigi anak. Serta menghindarkan balita mengalami anemia. 


12 Januari 2016






Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: