Hari ini libur sekolah ya? senin baru masuk lagi? okeylah,,
kata orang sih itu karena ada asap. Walaupun saya masih heran, anak sekolah diliburkan itu khan agar terhindar dari kabut asap. Eh pagi tadi lihat banyak anak main-main di tengah asap. Lah mending sekolah aja kalau gitu. Asap dapat, ilmu juga dapat. Kalau libur salah, tidak juga salah. Pemerintah juga yang serba salah.
kata orang sih itu karena ada asap. Walaupun saya masih heran, anak sekolah diliburkan itu khan agar terhindar dari kabut asap. Eh pagi tadi lihat banyak anak main-main di tengah asap. Lah mending sekolah aja kalau gitu. Asap dapat, ilmu juga dapat. Kalau libur salah, tidak juga salah. Pemerintah juga yang serba salah.
Tapi bukan itu yang jadi soal.
Asap jadi sosok yang menakutkan sekarang ini. Semakin hari dia menunjukkan kekuatannya. Kemana-mana orang harus melindungi diri. Meskipun ada beberapa yang merasa itu tidak penting, atau percaya diri kalau imun tubuhnya kuat. Ah entahlah.
Tapi kenapa asap yang disalahkan? Bukannya ada istilah nggak ada asap kalau nggak ada api? lah api muncul karena siapa coba? karena manusia? eh manusia mana yang mau disalahkan. Sekalipun ini ulah tangan mereka yang tak bertanggung jawab karena suka membakar lahan, jelas mereka tak mau disalahkan.
Lalu apa mungkin apinya Muncul sendiri? hemm,, bisa jadi (mungkin). Okeylah, karena tak ada yang mau disalahkan anggap saja api itu muncul sendiri. Ya meskipun cuma anggapan.
Lalu? masalahnya apa?
Jelas ada masalahnya. Semua aktivitas pasti terganggu. Kalau sudah begini, apa mesti dibiarkan? urusan dolar naik-naik-naik-naik-turun-naik-naik saja masih belum terselesaikan, ini mau nambah masalah asap lagi. Hadeh. tepok jidat.
Nah masih tak percaya lagi nih dengan Alquran.
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (Q.S. Ar Rum (30) : 41-42)
Sejatinya Allah sudah memberikan kenikmatan yang luar biasa.
Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerh yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (Q.S. Al-A’raf (7) : 56-58)
Pontianak, 10 Sep '05
Ruang Kerja, Lantai V
Asap jadi sosok yang menakutkan sekarang ini. Semakin hari dia menunjukkan kekuatannya. Kemana-mana orang harus melindungi diri. Meskipun ada beberapa yang merasa itu tidak penting, atau percaya diri kalau imun tubuhnya kuat. Ah entahlah.
Tapi kenapa asap yang disalahkan? Bukannya ada istilah nggak ada asap kalau nggak ada api? lah api muncul karena siapa coba? karena manusia? eh manusia mana yang mau disalahkan. Sekalipun ini ulah tangan mereka yang tak bertanggung jawab karena suka membakar lahan, jelas mereka tak mau disalahkan.
Lalu apa mungkin apinya Muncul sendiri? hemm,, bisa jadi (mungkin). Okeylah, karena tak ada yang mau disalahkan anggap saja api itu muncul sendiri. Ya meskipun cuma anggapan.
Lalu? masalahnya apa?
Jelas ada masalahnya. Semua aktivitas pasti terganggu. Kalau sudah begini, apa mesti dibiarkan? urusan dolar naik-naik-naik-naik-turun-naik-naik saja masih belum terselesaikan, ini mau nambah masalah asap lagi. Hadeh. tepok jidat.
Nah masih tak percaya lagi nih dengan Alquran.
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (Q.S. Ar Rum (30) : 41-42)
Sejatinya Allah sudah memberikan kenikmatan yang luar biasa.
Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerh yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (Q.S. Al-A’raf (7) : 56-58)
Pontianak, 10 Sep '05
Ruang Kerja, Lantai V
0 komentar:
Posting Komentar