Sudahkah Saya Menikmatinya? Entahlah


Tadi sekira pukul 12.00, saya sedang menunggu teman yang bekerja di IAIN Pontianak. Tanpa sengaja bertemu seorang dosen yang dulu pernah mengajar kami selama dua semester. Beliau juga menjadi salah satu inspirator yang membangun budaya menulis di diri saya. Beliau memang rajin dan pandai menulis. Muatan tulisannya juga mendidik, apalagi beliau sudah menerbitkan beberapa buku penunjang pembelajaran, terutama bagi mahasiswa di kampus.
sumber foto google

Seperti biasa ketika ketemu, pertanyaan yang beliau lontarkan seputar pekerjaan yang saya geluti sekarang ini, kebetulan memang ada kaitannya dengan tulis menulis. Seperti biasa pula saya menjawabnya dengan ala kadarnya. Pertanyaannya sederhana, tetapi sulit saya menjawabnya. “Bagaimana Marsita dengan Pekerjaannya? Sudah menikmati tampaknya.” Begitulah kiranya pertanyaan beliau.

Kali ini, pertanyaannya bertambah,”Kamu tidak lanjut?” saya paham maksud beliau, yakni lanjut S2. Ingin sebenarnya, apalagi motivator utama dalam menulis saya yang biasa saya panggil Bapak, juga sering  menanyakan ini. Beliau-beliau ini memang sering memotivasi mahasiswanya, toh sepenuhnya untuk kebaikan mahasiswa juga di tengah persaingan di era serba canggih ini. Apalagi pendidikan menjadi salah satu kunci keberhasilan, agar seseorang mampu mengembangkan dirinya ke arah yang lebih baik. 

Menempuh pendidikan pasca sarjana memang menjadi impian, tetapi saya harus memilih. Ada banyak hal yang membuat saya belum bisa menunaikannya. Terutama saya harus mengambil sedikit peran kedua orang tua yang memang tak lagi muda. Tidak mungkin membiarkannya harus bekerja. Soal melanjutkan pendidikan, InsyaAllah jika sudah garisnya, akan terkabulkan.

Saya sebenarnya tertarik pula tentang pertanyaan beliau, “ Berarti Marsita sudah menikmatilah pekerjaan ini,” Saya menggarisbawahi kata menikmati . Saya juga tidak tahu apakah saya sudah pada tahap menikmati atau belum pekerjaan ini.

Teringat nasehat Bapak (motivator utama menulis saya), kata beliau dalam hidup itu  harus dinikmati, termasuk pula pekerjaan, agar bisa melaluinya dengan nyaman. Apalagi di usia mahasiswa ke atas bukan lagi bicara bosan dan tidak, hobi atau bukan. Melainkan bagaimana menjadikan hal positif, terutama menulis menjadi kebutuhan.

Pertemuan itu memang singkat, tapi masih terbawa sampai saya tiba di ruangan tempat saya menyatukan kata demi kata menjadi sebuah bacaan. Ini pula yang membuat saya tertarik untuk menuliskannya. Mana tahu apa yang saya tulis sekarang ini bisa terjawab di beberapa tahun berikutnya. Tulisan menjadi do’a, InsyaAllah.

Saya tidak tahu apakah saya sudah menikmati pekerjaan ini apa belum. Tetapi saya coba mengingat kembali beberapa tahun silam, disaat saya masih berstatus mahasiswa baru. Menjadi jurnalis adalah impian, tapi tidak terbiasa menulis, hingga bertemulah saya dengan Bapak dan Club Menulis. Ini seakan mengubah banyak hal dan menjadi jalan saya mencapai impian.

Setelah mencapainya, apakah saya sudah menikmatinya? Lagi-lagi saya tidak tahu harus menjawab iya atau tidak. Tapi tanpa terasa, hilir mudik dari narasumber satu ke narasumber lainnya, perjalanan saya di profesi ini sudah menginjak tahun ke dua. Tepatnya tanggal 13 bulan Juli. Walaupun resminya baru satu tahun setengah. Jika saya bisa bertahan sejauh ini, dinamakan sudah menikmati, mungkin saja. Meskipun pengalamannya belum seberapa di banding yang lain.

Saat bekerja, ada masa saya bisa pulang ke rumah lebih cepat, tapi sering pula menghabiskan waktu hingga belasan jam untuk urusan kerja. Lelah? Pasti, bosan? Pernah, tapi ketika sudah membawa informasi yang didapatkan untuk ditulis, rasanya jemari jarang sekali berkata lelah. Walaupun mata kadang protes. Tapi, jika tulisan itu mendapatkan respon yang baik, bahan bisa menginpirasi banyak orang, semua itu terasa hilang. Puas meski tetap harus terus belajar. Semoga saya bisa menikmati hidup ini, terutama membiasakan diri selalu bersyukur
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: