Nyeri Asam Urat yang Mengganggu

            Saat ini keluhan masyarakat terkait penyakit asam urat semakin sering dialami. Penderita akan mengalami nyeri yang membuatnya sulit untuk berjalan. Penyakit yang juga disebut gout arthritis ini disebabkan menumpuknya kadar asam urat dalam darah yang tak mampu dikeluarkan oleh ginjal. Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami penyakit asam urat ini.
Asam urat sekarang tidak lagi diidentikkan dengan penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia. Orang muda usia 30-an pun sudah mulai banyak yang menunjukkan gejala terserang penyakit ini. Penyakit asam urat disebabkan oleh berbagai faktor. Diantaranya faktor genetik dan pola hidup yang tidak sehat. Demikian yang disampaikan oleh Edy Waliyo S. Gz, M. Gizi kepada For Her.
Ketua Jurusan Gizi di Poltekkes Pontianak ini mengatakan, sekarang ini banyak orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak, makanan yang tinggi akan kandungan purin, serta mengonsumsi alkohol yang bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Itu artinya penyakit asam urat bukanlah penyakit yang bisa dianggap enteng. Mereka harus memperhatikan gaya hidupnya selama ini, agar tercegah dari penyakit asam urat.
Dikatakan dia, hampir semua makanan terdapat kandungan zat purin. Jika tidak terkontrol dengan baik, maka zat purin akan berlebihan atau hiperurisemia bisa menimbulkan penyakit asam urat. “Zat purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga membentuk kristal asam urat dan menumpuk di persendian. Kristal yang terbentuk sangatlah tajam, akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Tak hanya di kaki saja, bahkan bisa ke telinga” kata pria kelahiran Pemangkat ini.
Purin adalah zat alami yang ditemukan didalam sel, termasuk didalam tumbuhan maupun hewan di sekitar kita. Purin yang masuk kedalam tubuh dari makanan selanjutnya akan dimetabolisme menjadi asam urat. Sebenarnya hal ini adalah proses yang normal dan sehat. “Penyakit asam urat ini hampir sama keluhannya dengan rematik. Hanya saja kalau rematik tidak mengalami peradangan. Bahkan jika penyakit asam urat sudah akut bisa mengarah pada ginjal atau dikenal penyakit batu ginjal yang bisa menyebabkan komplikasi,” ulas pria 41 tahun ini.
Jika seseorang mengalami gejala asam urat, seperti persendian yang terasa nyeri, merah hingga meradang, sebaiknya segera periksakan diri terkait kondisi Anda. “Menurut saya, tak bisa disimpulkan seseorang asam urat atau tidak jika hanya mengetahui keluhan. Dengan memeriksakan diri segera, maka akan cepat dilakukan penanganan lebih lanjut,” ucap penghobi baca dan olahraga ini.
Memperbanyak minum air putih juga akan sangat membantu untuk melarutkan asam urat yang ada dalam tubuh. “Air putih sangat baik dikonsumsi untuk menghindari penumpukkan asam urat di persendian. Setidaknya minum minimal 2 hingga 2,5 liter perhari karena air bisa melarutkan purin lewat urin,” saran dia.

Jika memang ternyata Anda menderita penyakit asam urat, bisa pula konsultasikan menu makanan Anda dengan ahli gizi. Sehingga Anda akan tahu takaran makanan yang sebaiknya dikonsumsi. **  

---
Diet Rendah Purin




DIET rendah purin menjadi salah satu alternative untuk mengurangi kadar asam urat yang berlebih di dalam tubuh. “Jika sudah berlebihan purinnya, salah satu cara terbaik hindari makanan yang tidak mengandung purin. Hanya saja itu sulit sekali, sebab hampir semua makanan mengandung purin. Mereka yang mengalami asam urat sebaiknya cukup membatasi konsumsi makanan yang mengandung banyak purin,” papar ahli gizi, Edy Waliyo.
Diet rendah purin bukan berarti tidak boleh mengonsumsinya sama sekali. “Selama ini, banyak orang yang salah kaprah. Khawatir penyakit asam uratnya semakin parah, mereka memilih tidak mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan purinnya. Padahal jika dihindari sama sekali, itu bisa membuat seseorang mengalami penyakit yang lain sebab mereka tidak mendapatkan sumber vitamin yang ada pada makanan tersebut,” ungkap dia.
Makanan yang tinggi purin itu lebih banyak ke protein hewani, seperti jeroan, hati, limpah dan daging yang berlemak. Sedangkan dari protein nabati seperti kacang-kacangan. “Makanan yang tinggi akan kandungan zat purin yang bisa Anda batasi seperti pada kacang-kacangan, seafood, jeroan, makanan yang digoreng serta sayur bayam,” cetusnya.
Untuk kacang-kacangan, maksimal bisa dikonsumi 25 mg/perhari, sedangkan olahan kacang-kacangan seperti tahu dan tempe bisa dikonsumsi 50 mg perhari. Dari segi hasil olahan lain, seperti ragi juga perlu dihindari, termasuk pula jamur. Sementara,  minuman sehari-hari seperti the, kopi dan cokelat sebenarnya sedikit mengandung purin. Ketika dikonsumsi dia akan mudah larut. Akan tetapi Edy menyarankan untuk membatasi konsumsinya karena mengandung kafein. “Purin  yang terkandung dalam kopi dan teh itu tidak membentuk asam urat. Dia akan terlarut. Pada penderita asam urat sebenarnya tidak mengapa mengonsumsinya. Hanya saja biasanya penderita asam urat itu tidak berdiri sendiri. Ada komplikasi penyakit lain, misalnya hipertensi sehingga inilah yang harus diperhatikan dalam mengonsumsi minuman ini,” terang dia.
Untuk makanan yang boleh dikonsumsi, lanjut Edy, seperti nasi dan daging yang tidak berlemak. “Nasi itu boleh, tetapi  tetap membatasi hasil olahan terigu. Sumber protein hewaninya, pilihlah daging-daging yang tidak berlemak. Susu dan hasil olahannya boleh dikonsumsi termasuk pula ikan,” tandasnya. 


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: