Hampir seluruh jenis zat gizi yang dibutuhkan manusia
ditemukan dalam susu, sehingga dikenal sebagai produk makanan yang hampir
sempurna. Minum susu sering diidentikkan dengan
kesehatan tulang dan gigi
karena memang penyusun utama tulang dan gigi adalah mineral kalsium. Demikian yang
disampaikan oleh ahli gizi Jurianto Gambir, M. Kes kepada For Her.
Selain tinggi akan
kandungan kalsium, susu
juga tinggi akan
kandungan protein,berfungsi dalam
pertumbuhan, pembentuk hormonal, enzim, fungsi immun dan fungsi penyangga
(bufer). Albumin protein bertindak sebagai bufer dalam mempertahankan PH darah.
Kelebihan lainnya, susu relatif lebih mudah dicerna oleh
tubuh serta kaya akan vitamin dan mineral. “Susu bisa dikonsumsi baik yang berasal
dari mamalia antara lain adalah
susu, sapi, kambing dan susu kerbau, maupun susu kedelai
merupakan salah satu contoh susu yang berasal dari nabati atau
tumbuh-tumbuhan,” kata dosen Poltekkes Pontianak ini.
Secara umum susu sapi dan susu kedelai sama-sama memiliki
manfaat bagi kesehatan, karena
mengandung berbagai zat
gizi yang dibutuhkan
oleh manusia. “Baik tidaknya tergantung pada
kondisi dari orang
yang mengkonsumsinya, bila
sesorang tidak mengalami intoleransi
laktosa maka konsumsi
susu sapi tentu
juga baik. Namun sebaliknya bila
ada latar belakang
intoleransi laktosa terutama yang sering ditemukan pada balita maka konsumsi susu sapi
sebaiknya dihentikan,” saran ayah tiga anak ini.
Dipandang dari resiko
akan pertumbuhan bakteri
serta kontaminasi maka
susu sapi memiliki resiko lebih
tinggi untuk terkontaminasi. Pasteurisasi yang kurang benar dapat menyebabkan
timbulnya penyakit. “Namun demikian perlu diperhatikan asupan nutrisi dari
sumber makanan lainnya. Pada penganut
vegetarian murni karena
kandungan zat fitat
dalam susu kedelai
dapat menghambat penyerapan kalsium dan miskinnya akan kandungan vitamin
B12 sehingga resiko timbulnya anemia dapat dieliminasi,” ujar pria kelahiran
tahun 1970 ini.
Pada zaman orde
lama kita mengenal
slogan “Empat Sehat
Lima Sempurna” yang diartikan bahwa jika tidak
mengkonsumsi susu seolah-olah kita belum
makan dengan sempurna. “Statment ini perlu saya luruskan bahwa pernyataan
tersebut tidak sepenuhnya benar
karena zat-zat gizi
yang dikandung susu
juga dapat kita
temukan pada bahan makanan lainnya,” ucapnya.
Tidak perlu khawatir bila tidak minum susu, yang penting
kita dapat mempraktekkan pola makan menu seimbang. Protein, mineral kalsium banyak ditemukan
pada bahan makanan,
daging, ikan, telur
dan kacang-kacangan,vitamin dan
mineral yang banyak dijumpai pada buah dan sayuran.
Air tahu yang dikenal di masyarakat, sebenarnya sama saja
dengan susu kedelai. Sebab proses pembuatan dan bahan-bahannya relatif sama. “Namun dalam
penyajian air tahu
di pasaran sering dicampur dengan bahan olahan makanan
lainnya, sebagai inovasi
dari masing-masing pedagang, antara
lain melalui pencampuran
dengan bahan seperti dicampur dengan ketan, kacang hijau
atau bahan makanan lainnya,” ungkapnya
Seiring dengan temuan-temuan
penelitian akan khasiat
kacang kedelai yang
tentu akan berkorelasi
positif terhadap permintaan masyarakat.”Saat ini
berkembang juga susu kedelai
dalam bentuk serbuk atau tepung dengan masa simpan yang lebih lama serta
dengan penyajian yang lebih praktis,” jelas dia.
Hanya saja, yang perlu diperhatikan, tidak ada satu makanan
yang boleh dikonsumsi dalam jumlah semau kita. Konsumsilah dalam jumlah yang
sesuai. “Mengonsumsi 2 gelas perhari secara tertatur merupakan rekomendasi
terbaik saat ini. Akan tetapi tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita
gagal ginjal dan asam urat,karena minum susu
kedelai atau susu
susu sapi justru
dapat memperburuk
kesehatanpenderita,” paparnya.
Soya Baik untuk Pencernaan
PERBEDAAN susu sapi dan susu kedelai (soya) terletak
pada kandungan laktosa. Susu sapi mengandung
laktosa yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan susu kedelai. Kandungan laktosa yang tinggi pada susu sapi sering
mengakibatkan alergi dan intoleransi laktosa sebagai penyebab diare dan
konstipasi pada orang yang bermasalah terhadap
enzim lactase. “Enzim laktase berperan dalam menghidrolisis laktosa menjadi gula sederhana yaitu glukosa
dan galaktosa agar dapat dimanfaatkan tubuh,” ucap Jurianto Gambir.
Hal ini menjadikan salah satu
keunggulan dari susu kedelai. Kandungan laktosa yang rendah jarang menyebabkan
terjadinya diare atau alergi. Sehingga susu kedelai baik dikonsumsi oleh orang-orang
yang alergi susu sapi. “Seperti orang-orang yang tidak punya atau kekurangan enzim
laktase dalam saluran
pencernaannya, sehingga tidak
mampu mencerna laktosa yang terkandung dalam susu sapi,” tambahnya.
Perbedaan lain, adanya bahan
makanan fungsional bioaktif yaitu bahan
makanan yang menimbulkan efek bermanfaat bagi kesehatan khusus dan melebihi
nilai gizi dasar. “Seperti halnya
kandungan fitoestrogen dalam kedelai yang tidak ditemukan pada susu sapi,
isoflavon (genistein dan daidzein) yang berfungsi dalam meredakan gejala
terkait menopause. Memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung dan
beberapa penyakit kanker. Menurunkan
kolesterol total dan
LDL serta meningkatkan kepadatan
tulang,” terang dia.
Dijelaskan Jurianto, setiap 100 gr
kacang kedelai mengandung kurang lebih 12-153 mg dan bervariasi menurut
varietas dan umur kedelai. Selain itu dalam susu kedelai juga ditemukan asam lemak,
asam fenolat, lesitin dan inhibitor protease yang fungsinya
sebagai zat antioksidan.
Susu kedelai dapat
digunakan sebagai alternatif dalam menjalankan diet, terkait kandungan zat gizi
dan non zat gizi yang dikandungnya. Susu kedelai mengandung asam lemak
tidak jenuh, serta asam lemak esensial (asam lemak linoleat dan linolenat).
Kedua asam lemak ini dapat membantu memecah dan mengurangi kolesterol yang
terakumulasi pada lapisan dalam pembuluh arteri. “Peristiwa seperti ini dengan
sendirinya dapat mencegah terjadinya hipertensi, resiko serangan jantung, diabetes,
kanker serta konstipasi,” bebernya.
Susu
kedelai sangat baik untuk penderita
dislipidemia karena susu ini tidak mengandung kolesterol dan kandungan lemak
jenuhnya sangat rendah sehingga berkontribusi positif terhadap kelangsungan
hidup penderita penyakit kardiovaskuler. Kandungan lesitin pada susu
kedelai juga dapat menurunkan kadar lemak
jenuh dalam darah serta membantu regulasi tubuh serta dapat mencegah penuaan.
Selain itu, susu kedelai memiliki serat yang relatif baik, hal ini juga
merupakan keunggulan dari susu kedelai. Serat yang bersumberkan tumbuh-tumbuhan
seperti halnya kacang-kacangan merupakan serat yang baik dan penting bagi
kesehatan sistem pencernaan, pembentuk bulk feces sehingga dapat mencegah
terjadinya sembelit, kanker usus dan kanker anus. “Susu kedelai juga membantu
usus dalam mengurangi penyerapan lemak, sehingga cocok bagi orang yang
menjalankan penurunan berat badan namun perlu diperhatikan penggunaan bahan tambahan
gula dalam pembuatannya,” tandasnya.
-----------
Kelebihan
- Baik dikonsumsi mereka yang alergi susu sapi karena kandungan laktosanya rendah.
- Memiliki serat bersumberkan tumbuh-tumbuhan yang baik untuk kesehatan sistem pencernaan. Cocok bagi orang yang sedang menjalani program diet.
- Tidak mengandung kolesterol dan lemak jenuhnya sangat rendah sehingga baik untuk penderita penyakit kardiovaskuler dan jantung, mencegah hipertensi, kanker serta diabetes.
- Tingginya protein yang dikandung susu kedelai sangat baik membantu pertumbuhan dan pengembangan serta perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh, otot, dan organ.
0 komentar:
Posting Komentar