Pilih Desainer, Tinggalkan Perbankkan.

       
  Memilih menjadi desainer, Walanda rela melepaskan pekerjaannya di salah satu bank ternama. Keputusan yang diambil melalui pertimbangan yang matang itu, akhirnya menuai hasil yang menggembirakan. Selain mengikuti fashion show, dia kerap di undang menjadi public speaker dan hijab tutorial di berbagai even di Kalbar. Dalam waktu dekat, dia juga di undang oleh Kedutaan RI di Malaysia untuk mengikuti kegiatan fashion show disana.
           Busana menjadi kebutuhan penting bagi manusia. Tak sekedar menutupi tubuh saja, sebagian orang memanfaatkan busana untuk kebutuhan mode agar terlihat lebih menarik. Keindahan busana, tentu saja tak lepas dari kreativitas perancangnya. Di luar sana kita mengenal banyak desainer handal. Sebut saja Anne Avantie, Adji Notonegoro, Itang Yunasz, dan Ivan Gunawan. Sementara untuk perancang busana hijab ada Dian Pelangi, dan Nuri Maulida serta banyak lagi lainnya.
            Nah, kali ini For Her akan mengupas kiprah desainer asal Kalbar. Sejak dua tahun terakhir ini, hasil rancangannya banyak digemari masyarakat Kalbar bahkan sudah didistribusikan di Jakarta dan Bandung. Dia adalah Walanda Siti Nurlaila, wanita kelahiran Jakarta, 25 tahun silam. Melalui Ndastila yang menjadi brandnya, dia telah mengeluarkan cukup banyak koleksi busana muslimah. “ Ndastila itu singkatan dari nama saya,” terangnya.
          Dikatakan Nda-sapaannya, menjadi desainer adalah passionnya. Beruntunglah keinginannya ini mendapat dukungan dari suami maupun keluarga. “ Ketika mempertimbangkan antara pekerjaan dan hobi, saya diskusi dengan suami. Alhamdulillah suami mengizinkan. Apalagi dia tahu bahwa saya suka menggambar dan termasuk wanita yang senang dengan banyak aktivitas. Kalau di perbankkan itu cenderung aktivitasnya itu-itu saja,” kata ibu satu anak ini.
            Sebelum memutuskan berhenti bekerja, Walanda memanfaatkan ruang tamunya untuk membuka butik kecil-kecilan. “ Waktu itu belum besar, masih jualan baju orang sama kerudung. Bukanya pun hanya setiap senin dan kamis saja. Alhamdulillah meski seminggu hanya dua kali tapi cukup ramai yang datang. Baru kemudian mulai mendesain sendiri dan jahit sendiri,” kenangnya.
            Dipilihnya busana muslimah, lantaran ia melihat kebutuhan busana muslimah cukup banyak. Tetapi khususnya di Pontianak, trend busana muslim belum seperti sekarang. “Dulu ketika saya kuliah di Bandung, saya melihat trend busana muslim disana mulai di kembangkan oleh hijabers. Nah saya berpikir kenapa hal itu tidak dikembangkan di Pontianak. Maka saya bukalah butik khusus hijab. Awal buka cukup sulit, apalagi busana hijab belum fenomenal seperti sekarang. Dulu modelnya juga masih biasa. Untuk mengenalkan busana rancangan saya, dimulai dari diri sendiri, ke keluarga dan teman-teman. ” terang penghobi traveling dan wisata kuliner ini.

Dikatakan dia, menjadi seorang desainer ini membuatnya lebih kreatif. Bahkan siapa sangka, kemampuannya merancang busana  muslim didapat secara otodidak. “Setiap 6 bulan sekali, saya launching hasil rancangan saya. Tahun ini launchingnya  pada tanggal 21 Maret mendatang dengan serangkaian acara, diantaranya fashion show, pemilihan modelhunt, juga lomba modeling,” beber alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Bandung ini.

Sedikit bocoran, pada launching kali ini, Walanda akan meluncurkan busana rancangan terbarunya dengan tetap mempertahankan warna yang natural dengan model yang elegan.  “ Mungkin butik saya ini menjadi pionir yang melakukan launching. Saya juga sengaja melakukan hal ini untuk memenuhi kebutuhan wanita muslimah. Launching kali ini tetap mempertahankan ciri khas dari Ndastila yakni  anggun dan elegan. Jadi ada koleksi premium yang bisa digunakan untuk acara cocktail atau lebih resmi. Adapula daily wear yang cocok untuk suasana santai, seperti ke kampus atau harian,” katanya.

Dikegiatan itu juga diisi dengan serangkaian acara. Diantaranya fashion show, lomba modeling juga pemilihan model hunt. Model hunt merupakan pemenang yang menjadi brand ambassador Ndastila. “Model yang dipilih adalah model yang kesehariannya berhijab. Tujuan dari even ini ingin mencari bakat-bakat model muslimah. Selama ini sulit mencari model yang berhijab kesehariannya. Sedangkan pemenang modelhunt itu harus berhijab dan juga didukung dengan kecerdasan serta attitude yang baik,” katanya.

Dalam mengembangkan usahanya, ia lebih banyak melakukan sendiri. Mulai dari konsep, desain, pemasaran. Ini juga menjadi tantangan tersendiri baginya dalam mengembangkan usaha. Dari yang menghadapi customer dari berbagai kelas. Ada yang cerewet ada pula yang ingin eksklusif. Hingga anggapan remeh orang lain. “Hampir semuanya di urus sendiri. Mulai dari marketing, konsep, desain, hunting bahan. Tapi terkadang  suami dan keluarga juga bantu mempromosikan. Kecuali kalau ada even atau launching baru meminta bantuan orang lain,” pungkasnya.


-------
Dari mana Anda menemukan Inpirasi?
Inspirasi datang dari mana saja. Bisa dari teman, keluarga, googling. Terpenting dari setiap ide itu tetap mempertahankan ke kekhasan dari Ndastila yakni dengan warna-warna keci dan simple namun elegan. Jarang ada warna koleksi yang terang. Terlihat lebih manis. Model dan bahannya mengikuti perkembangan.

Apakah Anda pernah gagal dalam merancang busana?
Cukup sering gagal sehingga terpaksa dibuang. Kadang hasil rancangan di kertas tidak bisa terealisasi ketika dibuat pakaian. Biasanya tidak sesuai bahan. Apalagi kendalanya, di Pontianak ini mencari bahan cukup sulit.


Lebih sibuk jadi karyawan atau pengusaha?
Sebenarnya kesibukkannya sama-sama sibuk. Hanya saja, jadi pengusaha kesibukkan itu untuk kita. Kalau jadi karyawan kesibukkan itu untuk orang lain. Biasanya diperintah, sekarang saya bisa memerintah.

Bagaimana mengatur waktu?
Mengatur waktu menjadi hal sulit bagi saya. Tapi saya tetap mengutamakan keluarga. Ketika di rumah saya menjadi ibu rumah tangga, di butik menjadi owner. Jadi sebisa mungkin mengatur waktunya. Apalagi jika ada undangan mengisi acara. Anak saya juga masih ASI. Maka setiap dua jam sekali biasanya saya pulang, lalu pergi lagi. Setiap jum’at malam atau minggu malam, itu menjadi acara keluarga. Sebab Hari Sabtu dan Minggu itu yang kerjaannya lebih banyak.


Apa saran Anda untuk pemula?

Pertama melakukan apa yang kita suka. Tekuni terus melakukan usaha. Belajar-belajar dan belajar. Bertemanlah sebanyak-banyaknya. Jangan takut untuk bersaing dengan orang baik dalam maupun luar negeri. Sebab sebenarnya kita bisa dan mampu asal mau berusaha.

Apa harapan Anda?
Inginnya tetap bertahan dan semakin cemerlang. Ndastila bisa mengglobal dan membuktikan bahwa orang Pontianak juga bisa dan siap bersaing dengan desainer-desainer lainnya dengan kualitas yang sama. Jadi ingin menaikkan standartnya, bisa keluar negeri terus belajar. Kedepan ada keinginan untuk meluncurkan koleksi dengan mengangkat culture Kalbar. Tak hanya itu saja, rencananya juga ingin merancang busana anak-anak.



17 maret 2015

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: